Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal PHP: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Contoh

 

PHP (PHP: Hypertext Preprocessor)

Apa itu PHP?

PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) merupakan salah satu bahasa script populer untuk pemrograman web dinamis, terutama dalam hal penanganan pembuatan dan pengembangan situs web. Dalam penggunaannya, PHP sering digunakan luas bersamaan dengan HTML dan CSS.

PHP disebut bahasa script atau scripting language karena menyediakan fasilitas penerjemahan serta kompilasi kode dalam satu rangkaian proses secara integratif. Hal ini memungkinkan kode yang dibuat dapat langsung dijalankan sebagai program secara dinamis dan disematkan bersamaan dengan bahasa lainnya.

Menurut perkembangannya, PHP saat ini banyak digunakan untuk membangun CMS (Content Management System), sosial media, sistem informasi, forum, portal berita, dan lain sebagainya. Beberapa perusahaan raksasa dunia yang menggunakan teknologi PHP untuk produk mereka adalah Wordpress, Facebook, Wikipedia, Youtube, dan masih banyak lagi. PHP sangat populer dalam pemrograman backend. Bahkan, sebagian besar server hosting dunia mendukung penggunaan PHP.

Sejarah PHP

Pada awalnya, PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995 dan bernama Form Interpreted (FI). PHP berupa sekumpulan script untuk mengolah data formulir web. Kemudian Rasmus merilis source code untuk umum sebagai open source dan menamakannya PHP/FI. Alhasil, banyak pemrogram yang tertarik ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0 dengan interpreter PHP yang telah diimplementasikan dalam program C. Pada pengembangan ini, modul-modul ekstensi yang berfungsi meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan juga turut dilampirkan.

Pada tahun 1997, perusahaan bernama “Zend” menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan sebagai PHP 3.0. Singkatan PHP kemudian diubah menjadi akronim berulang “PHP: Hypertext Preprocessing”.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru, dikenal dengan PHP 4.0 sebagai versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai karena berkemampuan untuk membangun aplikasi web kompleks dengan kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0 yang mencakup pengubahan besar terhadap inti dari interpreter PHP. Pada versi ini juga dimasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. Server web bawaan ditambahkan pada versi 5.4 untuk mempermudah developer menjalankan kode PHP tanpa meng-install software server.

Fungsi PHP

PHP secara umum digunakan untuk membangun dan mengembangkan web dinamis. Web dinamis berarti konten yang ditampilkan dalam web menyesuaikan dengan situasi atau data yang terdapat pada database. Dalam pengaplikasiannya, PHP dapat digunakan bersamaan dengan tag HTML (disisipkan ke dalam dokumen HTML).

Server menginterpretasikan kode PHP dan menghasilkan kode HTML ke web browser. Agar server dapat mengidentifikasi kode PHP pada kode HTML, blok kode PHP perlu disertakan ke dalam tag PHP.

PHP memungkinkan penggunaan logika pemrograman, struktur kontrol, dan pengulangan untuk menampilkan data sesuai dengan yang diinginkan.

Contoh kasus mencetak nama pengguna pada HTML (tanpa PHP):

<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Pengguna Sistem</title>
</head>
<body>
<h1>Daftar Pengguna Sistem</h1>
<ol>
<li>Nama Pengguna ke-1</li>
<li>Nama Pengguna ke-2</li>
<li>Nama Pengguna ke-3</li>
<li>Nama Pengguna ke-4</li>
<li>Nama Pengguna ke-5</li>
<li>Nama Pengguna ke-6</li>
<li>Nama Pengguna ke-7</li>
<li>Nama Pengguna ke-8</li>
<li>Nama Pengguna ke-9</li>
<li>Nama Pengguna ke-10</li>
</ol>
</body>
</html>

Dengan menggunakan PHP, kita dapat menghasilkan HTML seperti contoh kasus di atas menggunakan script berikut:

<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
<meta charset="UTF-8">
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
<title>Pengguna Sistem</title>
</head>
<body>
<h1>Daftar Pengguna Sistem</h1>
<ol>
<?php for ($i = 1; $i <= 10; $i++): ?>
<li>Nama Pengguna ke-<?= $i; ?></li>
<?php endfor; ?>
</ol>
</body>
</html>

Dalam hal ini, PHP akan melakukan iterasi (perulangan) untuk mencetak Nama Pengguna ke-1 hingga Nama Pengguna ke-10. Tentunya, PHP dapat dimanfaatkan untuk mengolah data yang sebegitu banyaknya dibandingkan harus mengetikkan satu per satu ke dalam dokumen HTML.

PHP dan MySQL

Sebuah web dinamis membutuhkan database untuk menyimpan data yang akan diproses. Salah satu kelebihan yang menyebabkan PHP banyak digunakan secara luas adalah kemampuannya berkomunikasi dengan database yang beraneka ragam. PHP dan MySQL menjadi kolaborasi bahasa pemrograman server side dan database yang sering disandingkan bersamaan. Hal ini dikarenakan penggunaan PHP untuk membuat web dinamis sering dikombinasikan dengan MySQL.

MySQL adalah sebuah sistem manajemen basis data pertama yang sifatnya open source. Sistem database ini mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1990-an. Pada Juli 2019, MySQL juga dinobatkan sebagai sistem database terpopuler kedua setelah Oracle.

Beberapa RDBMS (Relational Database Management System) yang juga didukung oleh PHP, antara lain MsSQL, Oracle, dan PostgreSQL. Selain itu, PHP juga mendukung penggunaan NoSQL, seperti MongoDB, CouchDB, Cassandra, dan Redis.

Server Side Scripting

Server Side Scripting adalah bahasa pemrograman web yang memungkinkan source code disimpan dan diproses pada web server, sehingga source code tidak ditampilkan pada sisi client (web browser). Client hanya menerima hasil pemrosesan berupa keluaran dari source code tersebut.

PHP merupakan salah satu bahasa server side dengan penggunaan terbesar di dunia dan didukung oleh banyak komunitas. Selain PHP, terdapat beberapa bahasa pemrograman server side yang juga banyak digunakan, di antaranya:

  1. Python
  2. Node.js
  3. Java
  4. Ruby
  5. Go! (Golang)